Jumat, 20 Juli 2012

Eiffel, Tolong! 2 - From Paris to Eternity [novel]


  • Pengarang               :    Clio Freya
  • Genre                      :    Drama, Action
  • Tebal                       :    360 hlm ; 20 cm
  • Penerbit                   :    Gramedia
  • Harga                      :    38.000 IDR
  • Pertama terbit          :    2010
Setelah menyelesaikan “tugas” dari Andrew McGallaghan, Fay Regina Wiranata kembali ke Indonesia, kembali menjadi siswa SMA biasa. Tak secuil pun kisah serunya di Paris ia bocorkan kepada sahabat-sahabat dan orangtuanya.
Fay hampir yakin kehidupannya akan berjalan normal seperti biasa. Namun, ia mendapat kejutan lain yang mau tak mau menyeretnya kembali ke peristiwa di Paris: ia menjadi juara lomba mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah kursus singkat selama satu minggu di Paris!
Yakin dirinya tidak pernah mengikuti lomba yang dimaksud, tambahan lagi berita itu disampaikan oleh Institute de Paris yang merupakan kedok penculiknya tahun lalu, Fay tahu ia tidak punya pilihan lain kecuali berangkat ke Paris memenuhi panggilan Andrew.
Hari-harinya ternyata berjalan lebih berat daripada yang ia sangka. Selain mendapatkan pengawasan dari rekan Andrew bernama Philippe Klaan yang sikapnya sangat tidak bersahabat, Fay juga harus menata kembali perasaannya kepada Kent, juga Reno.
Selesai melaksanakan tugas, hidup memberikan kejutan lain yang amat mengguncang Fay: pesawat yang ditumpangi kedua orangtuanya mengalami kecelakaan dan orangtuanya dikabarkan meninggal dunia. Fay harus membuat keputusan terberat dalam hidupnya: tetap di Jakarta dengan ketidakpastian akan masa depan, atau pergi ke Paris demi sebuah kepastian masa depan namun sekaligus membuatnya terpuruk sepanjang masa.
Review :
Cerita diawali dengan berakhirnya ujian akhir yang menandakan berakhirnya juga masa sekolah. Kini sahabat-sahabat Fay sedang meributkan kegiatan untuk liburan mereka. Fay yang memang tidak ada rencana untuk liburan kemana dikejutkan oleh sebuah surat yang berisi ucapan selamat karena berhasil memenangkan sebuah perlombaan mengarang berbahasa Prancis dengan hadiah mendapatkan kursus singkat selama satu minggu. Di dalam amplop itu juga disertakan tiket pesawat untuk hari berikutnya. Fay lemas seketika. Berkebalikan dengan orang tuanya yang senang setengah mati, apalagi karena kali ini orang tuannya akan bertugas ke Peru sehingga kepergian Fay ke Prancis akan mengurangi sedikit rasa bersalah mereka karena meninggalkan Fay seorang diri. Lagi.
Karena ini berarti panggilan dari Andrew, Fay tidak dapat menolak. Ia pun berangkat ke Paris. Sayangnya dalam pelatihan Fay, Andrew tidak mengawasinya, melainkan Philippe Klaan, rekan Andrew dan juga sepupunya. Ampun.. Baru pertama ketemu aja Philippe sudah menunjukkan rasa tidak suka pada Fay. Belum lagi pada saat itu juga Philippe memerintahkan Fay untuk turun dan kembali naik ke foyer Andrew melalui tangga darurat. Ke lantai enam belas! Gilak.. Aku ngebayangin kalo kuliah aja naik ke lantai empat udah ngos-ngosan minta ampun, apalagi ini lantai enam belas?! Wew.. Ampun-ampun..
Seperti yang sudah kita tahu, Andrew adalah pemegang kekuasaan tertinggi di kerajaan Llamar Corp. Ia juga pemimpin tertinggi di Core Operation Unit (COU), sebuah unit rahasia dengan kemampuan setara dengan badan intelijen negara maju. Sedangkan Philippe adalah Kepala Direktorat Unit Kontrol (Control Unit­―CU) di COU, yang bertanggung jawab atas semua masalah internal di COU, termasuk pelatihan dan perekrutan. Jadi tidak heran kalau ia menyuruh Philippe untuk mengawasi Fay selama ia pergi. Yang lebih mengejutkan bagi Philippe adalah Fay berada dalam observasi Andrew. Ternyata observasi ini adalah satu bentuk rekrutmen yang nggak biasa di COU. Sayangnya pilihan akhirnya antara penawaran atau kematian. Jadi kalo lolos ujian COU, pilihannya antara dia mau masuk atau menolak, yang itu berarti kematian. Nah loh..
Inilah yang menarik. Nanti Fay mengikuti berbagai macam ujian. Kasihan sebenarnya karena ia sungguh di desak oleh Philippe. Sedangkan Andrew kali ini berlagak sebagai ‘peri’ yang tanpa sepengetahuan Fay, ini ada tujuannya. Ya ampun.. Intrik buku kedua ini aku semakin suka! Terutama dengan munculnya karakter Philippe yang keras kepala dan tidak sabaran. Waktu terjadi perdebatan antara Philippe dan Andrew, seru karena yang satu dengan emosi dan yang satu sangat tenang nanggepinnya..
Dilain pihak, ternyata Kent membuntuti Fay sejak gadis itu tiba di Bandara Charles de Gaulle! Dia sangat ―sangat!― merindukan Fay. Namun apa dikata, ia dilarang untuk mendekati Fay. Itulah kenapa setahun yang lalu ia harus mencampakan Fay. Hatinya sangat hancur kalau mengingat itu. Oia, nanti Fay dapet kenalan baru. Namanya Enrique. Aku suka nama ‘Enrique’ =p  Anyway,  saat Fay jalan sama Enrique, Kent yang mengawasi dari jauh sangat jengkel dan cemburu pada cowok asing itu. Hhe.. Lucuu.. Belum lagi nanti saat sesi latihan lari Fay dan dia tersesat, Philippe memerintahkan para keponakan untuk menemukan Fay. Dan disitulah Fay mendengar dan melihat Kent untuk pertama kalinya setelah lewat satu tahun ini. Fay digambarkan girang setengah mati ―tapi dalam hati!― saat mendengar Sam ―penyelamatnya dan ternyata juga salah satu dari para sepupu― dan Kent berdebat. Rupanya selama ini Kent dan Fay menjadi topik taruhan oleh para sepupu karena tindakan pengasingan yang Kent dapat dari Andrew selama satu tahun ini. Para sepupu berspekulasi mengenai penyebab Kent mendapat perlakuan itu. Yang lucu, ada sepupu yang bertaruh bahwa Kent dan Fay diam-diam sudah bertunangan. Bahkan ada yang bertaruh bahwa mereka sudah menikah diam-diam! Wkakaka.. Aku aja sampai tertawa bacanya ;-)
Ada hal yang membuat Fay kecewa dan merasa dikhianati. Ternyata, Reno yang setahun ini sudah mengisi hatinya sebagai sosok kakak muncul di depan Fay dan bertindak sebagai mentor latihannya.  Rupanya setahun yang lalu Andrew memerintahkan Reno untuk mengawasi Fay. Yups, usut punya usut ternyata Reno adalah salah satu dari keponakan Andrew. Anak didik Andrew. Ckck.. Semua di sekitar Fay ternyata hanya sandiwara. Tapi kemarahan tidak berlangsung lama. Ada sebuah perkumpulan keluarga, jamuan makan malam resmi dimana seluruh anggota keluarga berkumpul. Lima orang paman dan enam orang keponakan. Makan malam ini digambarkan dengan sangat apik. Disini tar Reno yang jadi pegangan Fay agar ia tidak terlihat kayak orang hilang. Yang lebih menarik, saat makan malam ini hanya Fay satu-satunya cewek yang hadir. Aiiih.. Mana tar aksi para keponakan membuat kelucuan tersendiri di buku ini. Hha..
Hari berikutnya, Fay dan Kent menjalankan tugas penyamaran mereka. Mereka mendapat tugas untuk mengikuti seorang perantara bernama Scott Preston dengan nama sandi ‘Blueray’. Kali ini mereka berperan sebagai sepasang kekasih yang sedang berlibur. Ya ampun, lucuu.. Ni kesempatan mereka untuk menikmati kebersamaan secara cuma-cuma :-) Sayangnya kegiatan mata-mata ini mulai memanas. Bukan karena mereka bercinta kasih! Tapi karena Scott menawan mereka.. Yeiii… Inilah awal mulai aksi yang lebih mendebarkan lagi! Aku suka..
Seperti yang sudah ditebak, pasti misi Fay berhasil. Itulah kenapa Andrew mengizinkannya untuk pulang ke Indonesia. Fay girang setengah mati. Sayang perasaan bahagia itu tidak berlangsung lama. Saat akan Check In di bandara, Lucas, sopir yang selama ini mengawal Fay, menariknya keluar dari barisan dan membawa Fay kembali menemui Andrew. Fay bingung dan kecewa. Padahal sebentar lagi ia akan terbebas dari kota Paris ini. Tanpa diduga, Andrew menyampaikan kabar yang sangat mengejutkan. Orang tua Fay mengalami kecelakaan. Pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Amazon dan kemungkinan besar mereka tidak selamat. Fay sedih nggak karuan. Reno pun menawarkan diri untuk mengantar Fay kembali ke Indonesia. Kini setelah kembali ke rumah, ia merasakan kehampaan yang menyesakkan. Tawaran Andrew pada Fay untuk bergabung dengan keluarga besar McGallaghan  membayangi pikiran Fay. Akhirnya ia mengambil pilihan yang berat dan menyebabkan ia menjalani suatu tes terakhir yang sangat ngeri sampai akhirnya ia mendapatkan pengakuan dan decak kagum dari para paman. Akhirnya, Fay memiliki keluarga dan nama baru, Fay Regina… McGallaghan.
Aku sungguh penasaran dengan buku ketiga. Tapi belum ada kabar kapan bakal diterbitkan nih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar